Senin, 27 Maret 2017

EMPAT PILAR DALAM PENGORGANISASIAN



Empat Pilar Dalam Pengorganisasian :

Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) ada empat pilar (building block) yang menjadi dasar untuk melakukan proses pengorganisasian, keempat pilartersebut adalah  pembagiankerja (devisionofwork),  pengelompokkan  pekerjan (departementalization), penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy), serta penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktivitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination).

Pilar Pertama : Pembagian Kerja 
Merupakan upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut.
Pilar Kedua : Pengelompokkan Pekerjaan (Departementalization) Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan criteria tertentu yang sejenis.

Pilar Ketiga : Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi 

Setelah pekerjaan dikelompokkan atau di Departemenkan, kita mungkin bertanya-tanya berapa banyak pekerjaan yang perlu dikelompokkan untuk setiap bagian atau departemen dan berapa banyak orang yang dibutuh menyangkut span of management control. Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu.

Pilar Keempat : Koordinasi 
Pilar terakhir dari proses pengorganisasian adalah koordinasi. Setelah pekerjaan dibagi, ditentukan bagian-bagiannya, hingga ditentukan hierarki organisasinya, maka langkah berikutnya adalah bagaimana agar pembagian kerja yang telah dilakukan beserta penentuan desain organisasinya berjalan secara efektif dan efisien. Disinilah peran dari koordinasi diperlukan sebagai pilar terakhir dari pengorganisasian. Sebagaimana menurut  Stoner, Freeman, dan Gilbert, Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif.

Hizrary adalah  proses penentuan relasi antara bagian dalam organisasi baik secara vertical maupun horizontal
2 konsep dalam hizrary
·         Rantai komando
·         Rentang kendali

Rantai komando
         Rantai Komando dapat dikatakan sebagai garis kewenangan tak terputus yang membentang dari organisasi puncak hingga ke pegawai terendah dan menjelaskan siapa yang memberikan laporan kepada siapa. Rantai Komando berkaitan dengan Otoritas dan Kesatuan Komando.  Otoritas mengacu pada hak-hak inheren di dalam posisi manajerial yang memberikan perintah dan mengharapkan mereka akan mematuhinya. Untuk memfasilitasi koordinasi, maka tiap-tiap manajerial diberikan suatu  tempat didalam rantai komando, dan masing-masing manajer diberikan tingkat otoritas agar memenuhi tanggung jawabnya . Sedangkan, Kesatuan Komando memiliki prinsip untuk mengamankan konsep dari garis kewenangan yang tak terputus. Seorang hanya memiliki satu alasan yang mendapat pertanggung jawaban dari dia secara langsung. Jika kesatuan komando terpecah , maka seorang pekerja harus mampu mengatasi tuntutan atau prioritas yang bertentangan dari beberapa atasan, sebagaimana sering terjadi dalam diagram struktur organisasi dengan garis terputus-putus dalam melaporkan hubungan.

Rentang Kendali
     ektif oleh seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor(keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.

Faktor Rentang Kendali
• Keahlian dan kemampuan manajer
• Karakteristik karyawan
• Sifat pekerjaan yang sedang di kerjakan
• Kesamaan tugas
• Kerumitan tugas
• Standarisasi pekerjaan yang di tetapkan

Rentang kendali

• Semakin besar rentan kendali, semakin efisien dari segi biaya tetapi mengurangi keefektifan
• Diperlukan investasi untuk melatih karyawan agar kinerja nya tetap baik

Faktor-faktor penentu luas rentang kendali
1. Kesamaan fungsi-fungsi: semakin sejenis yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar
2. Kedekatan geografis: semakin dekat letak geografis kelompok kerja, rentangsn semakin melebar
3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan: semakin sedikit pengawasan langsung yang di butuhkan, rentangan nya semakin melebar
Tingkat koordinasi yang dibutuhkan semakin berkurang koordinasi yang di butuhkan rentangan semakin melebar.

Koordinasi
• Adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen/bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif .
3 Macam saling ketergantungan
• Saling ketergantungan yang menyatu
• Saling ketergantungan yang berurutan
• Saling ketergantungan yang timbal balik

Masalah-masalah pencapaian joordinasi efektif
• Perbedaan orientasi terhadap tujuan tertentu
• Perbedaan orientasi waktu
• Perbedaan orientasi antar pribadi
• Perbedaan dalam formalitas struktur

Desain organisasi tradisional
• Struktur sederhana
Struktur dengan departementalisasi rendah, rentang kendali luas, wewenang terpusat dan formalisasi rendah
• Struktur fungsional
Struktur organisasi yang mengoprasikan spesialisasi pekerjaan yang serupa dalam satu kelompok
• Struktur divisional
Struktur organisasi yang terdiri atas unit atau divisi yang terpisah atau semi otonom.


http://www.stikom.edu/
 


Selasa, 21 Maret 2017

Pengorganisasian



Pengorgsnisasian

Pengorganisasian adalah Proses penyusunan struktur Organisasi yang sesuai dengan tujan organisasi dan sumber daya yang dimiliki .

Tujuan pengorganisasian
  1. Membagi pekerjaan
  2. Membagi job des dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing masing pekerjaan
  3. Mengkoordinasikan tugas masing masing
  4. Menetapkan garis wewenang
  5. Membangun hubungan antara induvidu maupun kelompok
  6. Mengalokasikan dan mengunakan sumber daya organisasi secara efectif

Faktor Faktor sebuah struktur organisasi

• strtegi organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.

Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi.

Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.


Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.
 
4 pilar pengorganisasian :

• Pembagian kerja.
• Pengelompokan kerja.
• Penentuan relasi antar bagian organisasi.
• Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan bagian dalam organisasi.

Tipe departementasi

• Berdasarkan fungsional
• Berdasarkan geografis
• Berdasarkan produk
• Berdasarkan proses
• Berdasarkan pelanggan



http://www.stikom.edu/

Senin, 13 Maret 2017

LINGKUNGAN ORGANISASI


LINGKUNGAN ORGANISASI
Lingkungan Organisasi u Individu atau kelompok yang secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi atau mempengaruhi cara sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. u Lingkungan selalu berubah à Organisasi melakukan cara atau pendekatan yang akan menjaga dan mengembangkan kegiatan organisasi (identifikasi, analisa, evaluasi, diagnosa kemudian bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan, baik berupa kesempatan-kesempatan, resiko-resiko maupun ancamanancaman, yang mempunyai pengaruh pada operasi organisasi)

´ PENDEKATAN SISTEM ´ Kesatuan elemen-elemen dalam organisasi ´ Adanya ketergantungan dari seseorang, sekelompok orang akan tujuan, sikap, motif, struktur formal, interaksi, status, dan wewenang. ´ Keputusan dan tindakan saling mempengaruhi satu sama lain. ´ Input, Proses, dan Output ´ PENDEKATAN KONTINGENIS (situasional) ´ Setiap organisasi berbeda dalam menghadapi situasi dan cara mengelola situasi. ´ Perbedaan meliputi besarnya organisasi, penggunaan teknologi, lingkungan dan sumber daya manusia.

PENDEKATAN SISTEM

Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan sistem manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan sosiopsikologis. Analis sistem manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem
informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.

PENDEKATAN KONTINGENSI

Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek berbeda, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.
Contoh : campina dan ukm ice cream, campina SBY nya sedikit berkomunikasi karena sudah ada sistem yang mengatur, sedangkan  jika ukm ice cream harus banyak berkomunikasi agar kegiatan dalam ukm bias berjalan dengan lancar.
Teori system manajemen yaitu setiap system  harus saling berkaitan.

Variable lingkungan organisasi ada 2 yaitu lingkungan eksternal dan internal Ingkungan ineternal bagiannya:

• Structural
• Budaya
• Sumberdaya
• Pemegang saham.

Fungsi penting budaya bagi organisasi:

• Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi
• Alat pengorganisasian anggota
• Menguatkan nila-nilai dalam organisasi
• Mekanisme kontrol perilaku
• Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang.
• Penentu arah organisasi mana yang boleh dan yang tidak boleh.


Lingkungan eksternal ada 2 yaitu linkungan mikro dan makro.

1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. Lengkunagan eksternal mikro diartikan sebagai factor-faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
2.  Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung. Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha.

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan ekasternal mikro adalah :

1. Penyedia/pemasok (supplier) dengan adanya pemasok factor-faktor produksi, muncul kegiatan produksi, di samping itu pemasok juga menunjang kelangsungan hidup dunia usaha
2. Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi, misalnya distributor, pengecer dan sebagainya
3. Teknologi berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses pengoilahan yang berupoa penemuan baru baik peralatan maupun metode kerjanya. Lembaga yang berkecimpung dalam bidang ini misalnya lembaga RIstek, Litbang dan sebagainya
4. Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi, tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke) pasar, maka semua pihak yang terlibat dan berada di dalam pasar termasuk unsure lingkungan eksternal mikro


Secara umum unsure-unsur lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai berikut :

1. Keadaan alam
2. Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha
3. Hokum peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya undang-undang perpajakan, perburuhan dan sebagainya
4. Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat, tingkat investasi dan sebagainya
5. Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya
6. Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama, kesenian, pola hubungan antar individu dan sitem kerja samanya, sertta strata social
7. Kependudukan jumlah tingkat kelahiramn-kematian, penyebaran penduduk (misalnya urbanisasi dan transmigrasi), umur dan jenis kelamin
8. Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan barang dan jasa, nialai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan sebagainya

1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Coordinating
5. Controlling

Berikut garis besar dari fungsi dan proses manajemen:

1. Planning

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Organizing
Pengorganisasian atau organizing. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Actuating
Pengarahan atau actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Coordinating
Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian ( penyatuan ) tujuan dan kegiatan perusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan, sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.
5. Controlling
Controlling didefinisikan sebagai proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Visi adalah cita-cita atau impian suatu organisasi
Misi adalah cara yang sesuai untuk mencapai cita-cita

Tujuan adalah pernyataan keadaan dan keinginan yang akan direalisasikan organisasi
Tujuan yang baik meliputi:


• Spesifik yaitu tujuan yang jelas
• Realistis yaitu masih memungkinkan untuk dicapai
• Terukur yaitu memperhitungkan tindakan yang menentukan keberhasilan
• Rencana yaitu kensep atau tujuan yang dapat di capai
• Pengarah tujuan yaitu hasil akhir yang di inginkan

Fungsi dari perencanaan yaitu:
• Pengarah organisasi
• Meminimalisir ketidakpastian
• Meminimalisir penggunaan sumberdaya yang berlebih
• Sebagai pengawasan

Persyaratan perencanaan
• Realistis dan Faktual
• Logis dan Rasional
• Fleksibel
• Komitmen
• Menyeluruh.

Minggu, 12 Maret 2017

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN

Sejarah Perkembangan manajemen
            
 Manajemen Sebenarnya memiliki usia yang sama dengan manusia kenapa begitu karena manusia sebenar nya tidak pernah lepas dari prinsip prinsip manajemen baik secara langsung maupun tidak langsung. baik secara sadar atau tidak sadar. Ilmu manajemen ilmiah muncul sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien.
Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya. Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen “ apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja.
Pada dasarnya  manajemen diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Sejarah Perkembangan Manajemen ´ Adam Smith: Th 1776. The Wealth of Nationà Division of Labor. Pembagian kerja meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan ketrampilan dan kecekatan pekerja. à keunggulan ekonomis organisasi dan masyarakat ´ Revolusi Industri: Abad 18 M à tenaga mesin menggantikan tenaga manusia. ´ Manajemen Moderen : Abad 19 M à Pendekatan formal (perspektif manajemen klasik (manajemen ilmiah dan manajemen administrasi), metode kuantitatif, perilaku organisasi, kontingensi)
Manajemen Ilmiah ´ Frederick W. Taylor (Bapak manajemen ilmiah): ´Time and Motion Studies (penetapan standar kerja bedasarkan perhitungan waktu)à peningkatan produktivitas (kualitas dan kuantitas output) ´Differensial Insentive ´Mengembangkan ilmu/metode pengerjaan tugas ´Seleksi ´Pendidikan dan latihan ´Kerja sama antara manajemen dan karyawan.
 Manajemen Administrasi ´ Henry Fayol: 14 prinsip manajemen ´ Max Weber: Birokrasi (struktur dan wewenang) 14 Prinsip Manajemen Fayol Pembagian kerja Kesatuan arah Garis wewenang Wewenang Kepentingan umum Tatanan/Order (tempat dan waktu yang tepat) Disiplin Balas jasa Kesamaan/keadilan Kesatuan komando Sentralisasi Stabilitas Inisiatif Semangat korps 06/03/2017 2
Manajemen Perilaku Howthorne Studies Relasi Manusia (Maslow, McGregor) Mary Parker Chester Barnard Pemberian insentif tidak menentukan produktivitas Manusia selalu melakukan respon Organisasi harus dipandang dari perspektif individu dan kelompok Organisasi adalah sistem sosial. Utamakan kerjasama dan komunikasi Perhatian dan penerimaan berhubungan dengan produktivitas Perilaku dimotivasi oleh pemenuhan kebutuhannya Organisasi hrs berdasar pd etika kelompok Organisasi adalah sistem yg terbuka Teori X = pengawasan terus menerus Teori Y: Pendelegasian dan kepercayaan § Menekankan pada pentingnya memperhatikan perilaku individu dalam organisasi dan perubahannya untuk organisasi
Manajemen Kuantitatif ´ Pendekatan matematika utk efektivitas dan efisiensi ´ Penerapan statistik, model optimisasi, model informasi, dan simulasi komputer. ´Bagaimana manajer membuat anggaran? ´Bagaimana manajer membuat keputusan? ´Bagaimana manajer melakukan penjadwalan?
 Pendekatan Sistem & Pendekatan Kontingensi ´ Pendekatan Sistem ´ Kesatuan elemen-elemen dalam organisasi ´ Adanya ketergantungan dari seseorang, sekelompok orang akan tujuan, sikap, motif, struktur formal, interaksi, status, dan wewenang. ´ Keputusan dan tindakan saling mempengaruhi satu sama lain. ´ Input, Proses, dan Output ´ Pendekatan Kontingensi (situasional) ´ Setiap organisasi berbeda dalam menghadapi situasi dan cara mengelola situasi. ´ Perbedaan meliputi besarnya organisasi, penggunaan teknologi, lingkungan dan sumber daya manusia. Sistem terbuka: sistem yang secara dinamis berinteraksi dengan lingkungannya http://www.stikom.edu/